Desa Dukun

PROFIL TOKOH

DALANG HARJO DENGKEK seorang seniman dari Banggalan yang memiliki nama asli Budi Widodo. Nama Dengkek bermula dari perannya sebagai relawan sadar bencana di kecamatan Dukun yang berdiri sendiri tanpa pemerintah pada tahun 2010. Pada saat itu, dengan banyaknya trauma yang harus dikondisikan oleh beliau, akhirnya para relawan berkomentar “lha iki nek gaweane mbok cekel dwe ndara dengkek?”. Nama Harjo berasal dari sesama relawan komunitas sadar bencana. Namun demikian, beliau merasa bahwa nama Harjo Dengkek adalah nama keberuntungan. Hal ini disebabkan semenjak ia memiliki nama Harjo Dengkek, karirnya sebagai MC Manten semakin melonjak. 

            Pria kelahiran Magelang, 10 September 1973 saat ini berprofesi sebagai dalang dan aktif dalam dunia kesenian. Karir kedalangan Harjo Dengkek bermula dari diutusnya beliau menjadi mayang dari seorang dalang handal di daerahnya. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kemahirannya dalam bermain wayang diperolehnya secara otodidak. Keaktifan dalang Harjo Dengkek ditandai dalam sebuah acara pertunjukkan wayang di Semaren, Sawangan, Magelang. Adapun, keaktifan beliau tersebut membuat ia didapuk sebagai dalang anyar potensial di kecamatan Dukun. Cukup banyak pagelaran wayang yang mengundang beliau sebagai dalang. Salah satu pagelaran wayang yang paling berkesan menurut beliau adalah Aktualisasi Budaya di Kecamatan Dukun.

            Darah seni yang mengalir dalam diri Harjo Dengkek tidak muncul begitu saja dengan sendirinya. Ketertarikan terhadap dunia seni juga hidup dalam keluarga pria yang tinggal di Dusun Banggalan ini. Darah seni dalam diri Harjo Dengkek mengalir dari embah beliau yang juga seorang seniman. Selain itu, ia juga mempersunting seorang sinden bernama Suratinah (34) yang juga anak dari seorang sinden. Dengan demikian, tidak heran jika darah seni juga mengalir kepada anak-anak mereka. Harjo Dengkek dan Suratinah memiliki lima anak, yaitu Pramita Rusdiana Sari, Herdian Firmantoro, Adella Sefrita Intan Sari, Amardanis Firmantoro, Rafif Fasyam Danial Firmantoro.

By: Heralisa Saraswati