Desa Dukun

Dalam menghadapi bencana alam, Kementrian Sosial melaksanakan pembentukan serta pengukuhan Tim Kampung Siaga Bencana (KSB) Desa Dukun, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, pada hari Sabtu (27/10/2018) pagi. Dalam kegiatan ini di gelar simulasi bencan Gunung Merapi yang melibatkan masyarakat Desa Dukun, OPRB Desa Dukun, LPKK Desa Dukun, Linmas Desa Dukun dan lembaga desa lainya dengan bimbingan dari Tagana Sulfatara Kabupaten Magelang dan banyak praktisi kebencanaan di wilayah Magelang. dalam pelaksanaan simulasi ini semua seakan -akan nyata.

Pembina Apel Sekaligus PLT Sekda Kabupaten Magelang memberikan arahan kepada semua peserta dan pengurus KSB. Dalam arahanya Kabupaten Magelang merupakan daerah yang nyaman untuk bertempat tingal, sehingga banyak masyarakat dari luar daerah yang betah bertempat tingal di wilayah ini, dengan hal tersebut bukan berarti magelang bebas dari ancaman bencana. Magelang termasuk daerah rawan bencana seperti tanah longsor, lahar hujan dan tentunya letusan Gunung Merapi. Sehingga dengan dibentuknya KSB ini di harapkan masyarakat desa apabila terjadi bencana mampu menguranggi resiko yang di timbulkan dari ancaman tersebut.

Arahan dari Dirjen Kemensos dengan membentuk Kampung Siaga Bencana adalah memberdayakan masyarakat agar siap dalam menghadapi bencana. Melalui serangkaian kegiatan pemahaman, penyampaian informasi dan latihan ketrampilan lain seperti Dapur Umum, Barak Pengungsian sehingga masyarakat dapat menolong diri sendiri apabila ada bencana dan tidak tergantung sepenuhnya bantuan dari Pemerintah. Gardu Sosial berfungsi sebagai keseketariatan bagi pengurus KSB dan Lumbung Sosial berfungsi sebagai tempat penyimpanan baik berupa tenda, sandang, pangan dan lainya.

Kepala Desa Dukun Tanto Heryanto di saat pelaksanaan simulasi selesai berpesan, dengan terbentuknya Kampung Siaga Bencana yang di beri nama langsung oleh beliau "(KSB) BIMA GANA" dapat meningkatkan kemampuan dan kapasitas masyarakat Desa Dukun, Kecamatan Dukun, Kab. Magelang dalam usaha menguranggi resiko bencana yang sewaktu-waktu dapat saja terjadi di wilayahnya, sehingga tercipta Barisan Masyarakat Siaga Bencana (BIMA GANA). YAF